12 September 2009

TWO part 2

19.00
Aku sudah membicarakan kepindahan ini kepada adikku, tetapi dia tidak mau pindah, karena ia sudah mempunyai pacar di sini. Yg menurutku lelaki itu tidak bisa di bilang pacar tetapi lebih pantas di sebut si brengsek. Karena ia hanya menginginkan tubuh adikku dan aku pernah melihat nya beberapa kali dia menggrayangi tubuh adikku. dan alasan lain nya yg membuat adikku tidak mau pindah karena ia yakin pembunuh itu tidak akan membunuh kami. Tetapi aku tetap bersikeras ingin pindah dari tempat ini, selain karena pembunuhan itu aku juga ingin meninggalkan masa laluku yg kelam bersama orang tua ku. akhir nya aku dan adikku berdebat hebat bahkan adikku sampai memecahkan vas bunga yg berada di ruang tamu dan dia mengatai ku dengan sebutan sebutan yg menusuk telinga dan itu sangat membuat ku sakit hati. Selama ini aku merawat, dan menjaga nya dengan sepenuh hati tetapi adikku malah memilih pacar nya yg brengsek itu. aku pun akhir nya menampar nya lalu pergi kekamar ku.

Esok hari nya 07.00
Aku sedang menyiapkan sarapan untuk aku dan adikku, saat aku memanggil manggil adikku, ia tidak juga keluar dari kamar nya. Aku akhir nya menghampiri nya dan ternyata yg aku temukan bukan lah adikku tapi mayat adikku. Aku berteriak histeris sambil menangis, aku tidak percaya adikku terbunuh dengan pecahan kaca yg menancap di mulut nya hingga tembus ke arah leher belakang. Serta aku menemukan banyak pecahan pecahan vas bunga kemarin malam yg di pecahkan adikku di seluruh badan nya dengan darah mengalir sangat banyak. aku menyesal karena kemarin malam bertengkar dengan nya. Aku sangat menyesal.

23.05
Aku bermimpi lagi dengan mimpi yg sama. Tetapi kali ini wajah orang yg di dalam mimpiku itu semakin jelas. Dan…. Ternyata, aku sangat tidak percaya. Aku melihat wajahku pada orang di dalam mimpiku. Bukan, bukan wajah tetapi itu aku. Aku mengerti sekarang, sebenar nya orang yg di dalam mimpiku itu adalah diriku yg satu lagi, yg penuh benci dendam dan jahat. Aku mengerti mengapa orang itu ingin membawaku, karena ia ingin aku mati. Karena yg membunuh tetangga tetanggaku adalah pribadi ku yg lain. Dan berarti yg membunuh orang tua serta adikku sendiri adalah aku.
Aku tidak percaya ini bahwa aku mempunyai dua kepribadian. Ternyata orang itu berhasil membawaku bersama nya. Kepribadian ku yg lain sudah membnuh ku. Saat aku melihat tanganku, tanganku sudah penuh darah dari nadiku, dan aku tau sekarang tempat yg gelap serta berbau lembab darah itu. karena aku sedang berada di situ di kamarku. Dan bau darah itu adalah darahku, ternyata keyakinan adikku tentang pembunuh yg tidak akan membunuh aku dan adikku salah, karena aku juga mati dengan berlinang air mata.

No comments: