01.30
Aku tidak tau apa yg terjadi. Tiba tiba saja air mataku keluar membasahi kedua pipiku. Saat itu aku sedang menonton tv, aku ingat aku menonton prison break. Tiba tiba saja aku sudah tertidur dan bermimpi, mimpi yg menurutku menakutkan. Mimpiku memunculkan sesosok orang yg ku kenali. Samar samar aku melihat nya dalam mimpi ku, aku tau orang itu mengenal ku dan akupun mungkin mengenal nya. Dalam bayangan gelap mimpiku, orang itu seperti mengajak ku ke suatu tempat yg aku tidak tau dimana itu. Tapi aku bisa merasakan tempat nya, tempat itu gelap, tidak ada udara yg masuk di dalam situ. Lembab. Lembab yg bercampur dengan bau darah. Dan sangat mencekam membuat bulu kuduk ku berdiri. Aku sangat tidak menyukai tempat itu. Orang itu seperti ingin mengajak ku ke tempat itu bersama nya dengan wajah licik nya. Aku berusaha untuk tidak mengikuti nya, tetapi kakiku melangkah dengan sendirinya langkah demi langkah yg membuat ku berteriak di dalam hati. Aku tidak ingin berada di sini. Kenapa kakiku terus melangkah? Aku mohon berhenti, aku tau tempat itu akan membuat ku tersiksa. Aku menjerit dan menangis, tetapi orang itu malah tertawa sinis dan licik yg membuat ku semakin takut.
Tiba tiba saja aku merasakan seseorang mengguncang tubuhku sambil memanggil manggil namaku, dan saat aku membuka mataku aku melihat adikku dengan muka panik nya sambil berkata “kenapa? Kenapa? Kau kenapa?”. Aku hanya terdiam dan menggelengkan kepala kepada nya.
Sudah 3 hari ini aku memimpikan mimpi yg sama. Dan itu mulai membuatku takut. Aku jadi tidak ingin tertidur dan tidak ingin berada di tempat gelap. Karena aku takut suatu saat orang dalam mimpiku itu akan membawaku bersama nya.
06.30
Telah terjadi pembunuhan yg ke 5 di sekitar wilayah rumahku. Dia tetanggaku hanya beda 3 rumah dari rumah ku. Dia di bunuh secara sadis, ada 30 tusukan pisau di badan nya dan kulit kepala beserta rambut nya terlepas dari kepala nya, sehingga seperti wig. Tangan nya patah hingga memutar. Dan ada pisau yg menancap di mata nya. Aku rasa pembunuh itu psikopat. Dan aku menjadi semakin takut bila aku menjadi sasaran selanjut nya. Aku ingat sehari sebelum tetangga ku mati terbunuh, aku sempat bertengkar dengan nya. Karena dia suka mengintip adikku bila dia sedang sendirian. Tetanggaku itu memang terkenal mesum sudah banyak anak perempuan di bawah umur yg sedang di tinggal sendiri oleh keluarga nya di rumah digoda oleh tetanggaku itu. Bahkan ia sempat di laporkan ke polisi karena tindakan yg tidak sepantas nya itu. Dan kemarin saat aku hanya meninggal kan adikku sebentar saja di rumah, tiba-tiba saat aku kembali pintu rumah ku sudah terbuka dan adikku, aku melihat dia sedang berpakain di kamar nya dan di depan pintu kamar adikku aku melihat tetanggaku sedang mengintip nya serta memfoto nya. Aku yg melihat itu tentu saja menjadi kesal, dan aku sempat bertengkar dengan nya dan aku berkata kepada nya “kau akan mati” tapi tentu saja aku tidak serius mengucapkan nya, dan aku tidak tau mengapa aku mengicapkan itu. Dan tadi pagi aku mendapati kabar bahwa ia mati.
Esok hari nya 12.00
Aku sedang berada di taman, merenungi mimpiku dan kejadian-kejadian yg terjadi belakangan ini. aku ingin pergi rasa nya dari kota ini, aku takut dengan pembunuhan berantai itu yg tidak jelas apa motif nya. Dan aku memikirkan adikku, bila aku terbunuh maka siapa yg akan menjaga nya? Kedua orang tua ku sudah meninggal 2 tahun yg lalu, orang tua ku meninggal karena kecelakaan. Saat itu hari masih gelap dan salju turun yg membuat jalanan licin. Kedua orang tua ku mengajak ku untuk pergi mengunjungi ke rumah teman wanita nya, yg aku tau dia adalah istri kedua ayah ku. tentu saja aku tidak mau ikut, aku lebih memilih dirumah bersama adikku dari pada harus bertemu kekasih mereka. memang kedua orang tuaku ingin bercerai dan mereka sudah mempunyai pasangan sendiri sendiri. Dan baru setangah jam mereka pergi, aku mendengar kabar bahwa orang tua ku mengalami kecelakaan. Mobil itu masuk ke jurang, karena ternyata rem nya blong dan pada saat itu jalanan sedang licin. Dan nyawa mereka tidak bisa di selamatkan. Sebenarnya aku tidak begitu sedih mereka meninggal, karena ayahku, dia sering memukuli adikku dan aku. Ibuku, dia sering pulang dini hari ke rumah dengan berbau alkohol dan aku tau dia habis mabuk bersama kekasih nya. Aku seperti tidak mempunyai orang tua lagi, jadi memang lebih baik mereka mati. Aku kembali pada lamunanku sebelum nya tentang pembunuhan berantai itu. aku sudah menemukan jalan keluar nya dan aku yakin akan pilihanku ini. bahwa aku dan adikku akan pindah dari kota ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment